LAPORAN HASIL
KEGIATAN
CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
TAHUN AJARAN 2013/2014
BIO-INDIKATOR PENCEMARAN LINGKUNGAN
Oleh :
Nikken Kartika Dewi VIII-G / 20
Siti Khanifah VIII-G / 25
Dinas Pendidikan
SMP NEGERI 1 BOJONEGORO
Jl. M.H. Thamrin No. 98
Telp. / Fax. (0353)881173 Bojonegoro
LEMBAR
PENGESAHAN
Telah diperiksa dan siap diajukan dengan materi Bio Indikator Lingkungan sebagai
persyaratan mengikuti Ujian Praktek TahunAjaran 2014/2015
Disusunoleh :
Nikken Kartikadewi (VIII-G/22070)
Siti Khanifah (VIII-G/22075)
Mengetahui,
Kepala SMPN I
Bojonegoro
Drs. H. Ufar Ismail
NIP: 196410101990031015
|
Bojonegoro
Pembimbing
Dra. Nur Baity
NIP : 196909301998022003
|
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya ke pada
penyusun, sehingga penyusunan makalah CTL dengan judul “Bio Indikator
Pencemaran Lingkungan” ini dapat selesai pada waktu yang diinginkan.Tujuan
Penyusunan makalah ini adalah sebagai persyaratan mengikuti Ujian Praktek .
Dalam penyusunan Makalah CTL ini banyak sekali hambatan dan kesulitan.Namun
berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak ,kesulitan tersebut dapat diatasi.
Oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak
Drs. H. Ufar Ismail, selaku kepala SMP Negeri 1 Bojonegoro yang telah
menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang pembuatan Makalah CTL
ini.
2. Guru
pembimbing, yang telah memberikan bimbingan materi kepada kita.
3. Kedua
orang tua, yang telah memberikan dukungan sehingga Makalah CTL ini dapat
terselesaikan .
4. Teman-teman
dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkansatupersatu
Akhir kata semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada
khususnya, penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penyusun menerima saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan ke arah kesempurnaan.
Akhir kata penyusun sampaikan terimakasih.
Bojonegoro, 2 Juli 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
1.
COVER.................................................................................................................... i
2.
LEMBAR
PENGESAHAN....................................................................................... ii
3.
KATA
PENGANTAR............................................................................................... iii
4.
DAFTAR
ISI............................................................................................................ iv
5.
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ v
6.
DAFTAR TABEL..................................................................................................... vi
7.
BAB 1 PENDAHULUAN
a.
Latar
Belakang ............................................................................... 1
b.
Jenis
Kegiatan.................................................................................. 1
c.
Waktu
dan
Tempat.......................................................................... 2
8.
BAB
II HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN
a.
Agenda
Kegiatan............................................................................. 3
b.
Laporan
Kegiatan............................................................................ 5
9. BAB III APLIKASI DAN TINDAK LANJUT
a.
Praktek pasca kunjungan original / modifikasi................................. 17
10. BAB IV PENUTUP
a.
Kesimpulan...................................................................................... 22
b.
Saran 22
11.
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................ 20
12. LAMPIRAN 24
DAFTAR
GAMBAR
Gambar
2.1 Pembuatan yell-yell.......................................................................................... 5
Gambar
2.2 Permainan air terjun.......................................................................................... 6
Gambar
2.3 Permainan Blind Walk...................................................................................... 7
Gambar
2.4 Permainan Kereta Holahop............................................................................... 8
Gambar
2.5 Permainan Flying Fox....................................................................................... 9
Gambar
2.6 Permainan Estafet Holahop............................................................................... 10
DAFTAR
TABEL
Tabel 2.2 Pengaruh pH
terhadap BioIndikator...................................................................... 13
Tabel 2.3
Lokasi Pengamatan............................................................................................... 15
Tabel 2.4 Data Fisik Air....................................................................................................... 15
Tabel 2.5 Biota Air............................................................................................................... 16
Tabel 3.1 Pengaruh pH
terhadap BioIndikator......................................................................
18
Tabel 3.2 Lokasi
pengamatan............................................................................................... 20
Tabel 3.3 Data Fisik Air....................................................................................................... 20
Tabel 3.4 Biota
Air............................................................................................................... 21
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu
yang ada di sekeliling kehidupan atau organisme.Lingkungan adalah kumpulan dari
segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan memepengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun
komunitas pada tempat tertentu.
Masalah
pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer,banyak dibahas oleh
seluruh kalangan.Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam
lingkungan hidup mengalami perubahan,sehingga keseimbangan dalam hal struktur
maupun fungsinya terganggu.Pencemaran dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu
karena faktor manusia dan biota yang terdapat di dalamnya.
Bio
Idikator adalah biota yang menjadi indikator yang menentukan apakah lingkungan
tersebut bersih atau tidak,meskipun alat ukur tersebut bukan merupakan alat
ukur yang baku dalam penilaian kualitas lingkungan.
Berdasarkan
uraian tersebut,maka makalah ini akan membahas tentang Bio Indikator Pencemaran
Lingkungan.
B.
JENIS KEGIATAN
Jenis Kegiatan yang kami lakukan pada saat
CTL adalah proses kami belajar sampil bermain,sehingga kita dapat mendapatkan
ilmu yang bermanfaat dari pembelajaran melalui
lingkungan di PPLH Seloliman,
Materi
Pembelajaran :
1.
Perkenalan
PPH dan Apresiasi Lingkungan Hidup
2.
Pengantar
mengenai lingkungan hidup
3.
Penilaian
Kualitas lingkungan hidup baik secara fisik,kimia,dan biologi
4.
Pengenalan
Biota air dan tanah yang bisa dijadikan indikator kualitas lingkungan : metode
dan tekhnik sederhana
5.
Praktek
langsung pengamatan biota indikator tanah dan air
C.
WAKTU DAN TEMPAT
·
Minimal 6
jam (paling singkat dengan ice breker diawali dan setelah ishoma ) dengan
perincian :
-
2 jam perkenalan
PPLH dan apresiasi lingkungan hidup
-
2 jam materi
pokok
-
1 jam ishoma
-
1 jam
review,RTL dan Evaluasi
·
Tempat di
PPLH Seloliman dan di sekitar Hutan dan Sungai Maron
BAB
II
HASIL
KEGIATAN KUNJUNGAN
A.AGENDA KEGIATAN
Tabel
2.1 Agenda Kegiatan
|
WAKTU
|
KEGIATAN
|
METODE
|
Pukul
05.03
|
Berangkat
dari Bojonegoro
|
|
Pukul 11.00
|
Kami
tiba di PPLH Seloliman
-Aturan Main
-Perkenalan Pemandu
-Observarsi PPLH
|
|
Pukul
10.00-12.00
|
Kami
melaksanakan Ishoma
|
|
Pukul
13.-13.30 :
|
Pembagian
Kelompok
Nama
kelompok kami : FOREST
Yell-yell
: Hijaukan
bumi kita
|
|
Pukul
13.30-14.55
|
Kegiatan Permainan
1. Air Terjun
2. Blind Walk
3. Kereta Holahop
4. Flying Fox
|
|
14.55-16.00
|
Kami
melaksanakan pengamatan Biota Air di Hutan Sungai Maron
|
|
Pukul
16.00-17.00
|
Kami
melanjutkan permainan :
5. Estafet Holahop
6.
Melepaskan
Tali
7.
Gelas
air diatas kain
8. Paralon
Bocor
|
|
Pukul
17.00-17.30
|
Kami
melaksanakan Bersih Diri
|
|
Pukul
17.30-18.30
|
Kami
melaksanakan Sholat dan makan Malam
|
|
Pukul
18.30-23.00
|
Kami
perjalanan pulang ke Bojonegoro
|
B.LAPORAN
KEGIATAN
1.
Perkenalan
a. Yell
kelompok
1)Teknis : 1 kelas dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok forest dan rajawali. Kami tergabung dalam kelompok forest. Kemudian
masing masing kelompok membuat yell-yell, yell-yell kelompok kami adalah
Hijaukan Bumi Kita. Dan kelompok kami di bimbing oleh lestari
2)Tujuan : Untuk mengasah kemampuan berfikir kreatif
dan kekompakan berfikir
juga berkelompok didalam kelompok sehingga setelah
melakukan kegiatan CTL ini kita mempunyai sifat disiplin, kreatif,
bermasyarakat.
Gambar
2.1 Pembuatan Yell-yell
|
2. Game
a. Air Terjun
1)Teknis : -kita harus membawa bak yang berisi
air untuk dinaikkan ke atas kemudian diturunkan lagi kebawah jika kita tidak
menumpahkan air dalam bak maka kita akan menang.
-Pemandu memandu anak yang menjadi pemegang
tali untuk menjaga
keseimbangan.
- 4 orang pemegang tali bertugas menjaga
kesimbangan bak agar tidak tumpah.
- 2 anak yang bertugas untuk
mengisi bak yang akan ditarik oleh
pemengang tali sampai bak tersebut penuh terisi oleh air.
2)Tujuan : -Melatih kekompakan antar anggota kelompok
-
Melatih kecepatan dan keseimbangan antar anggota kelompok
Gambar
2.2 Permainan air terjun
|
b. Blind Walk
1)Teknis :
-membuat barisan memanjang, kemudian masing-masing anak
-memegang pundak teman kita yang berada di
depan kita.
-melewati setapak jalan dengan mata tertutup kecuali
anak pada barisan
yang paling depan, dia harus member aba-aba kepada anak
yang berada dibelakangnya.
-
dalam
proses melewati jalan setapak kita harus menjaga kekompakan, dan juga kita
tidak boleh berjalan terlalu cepat karena kita harus melihat situasi yang ada
meskipun dengan mata tertutup agar teman kita yang dibelakang tidak
tertinggal.
2)Tujuan: - Menjaga kekompakan dan kepedulian terhadap
anggota kelompok
Gambar 2.3 Permainan Blind Walk
|
c. Kereta Holahop
1)Teknis
:-kita harus melewati trowongan yang sempit
-
melewati 2 buah holahop yang dipasang pada jalan masuk dan
keluar dari trowongan.
- kita memegang teman yang ada di
depan kita dan pada saat
kita masuk
ke dalam lubang holahop
- badan kita tidak boleh menyentuk holahop saat
masuk maupun
keluar dari
trowongan secara bersama-sama.
2)Tujuan:-Melatih kekompakan dan keseimbangan dalam
melewati rintangan
Gambar 2.4 Permainan Kereta Holahop
|
d.
Flying
Fox
1)Teknis :-melewati sungai
dan jurang dengan alat pengaman yang telah disediakan
2)Tujuan :- memacu hormone adrenalin
-mengurangi
rasa takut
Gambar 2.5 Permainan Flying Fox
|
e. Estafet Holahop
1)Teknis : -memegang bahu teman yang ada didepan kita
dengan menggunakan satu tangan sehingga memanjang seperti kereta api,
-siswa yang
berada posisi paling depan harus memulai permainan dengan memasukkan holahop
ke-satu tangan
-Kaki menyusul terlebih dahulu dilanjutkan dengan
badan-holahop tersebut
harus melewati kepala, sehingga setelah itu
dapat berpindah dari tangan satu ke tangan yang lain dan seterusnya
hingga finis
2)Tujuan : -Melatih kekompakan antar kelompok
Gambar 2.6 Permainan Estafet Holahop
|
f.
Melepaskan
Tali
1)Teknis :-masing-masing anak
akan diberi 1 tali kemudian anak yang lain menyusul.
-
setelah
anak yang lain sudah memasukkan tali ke tangan 1 maka tali yang seharusnya dimasukkan
ke tangan 2 dimasukkan diantara anak 1 yang talinya sudah dimasukkan kemudian
barulah boleh dimasukkan ketangan yang ke 2.
2)Tujuan:-melatih kepintaran dan ketelitian
dalam mengatasi suatu masalah
g. Gelas di atas kain berisi air
1)teknis : -1 kelompok harus melewati rute jalan mulai start sampai
finish.dengan membawa gelas berisi air di atas kain
2)tujuan : - Melatih kesabaran dan keseimbangan
- Melatih kekompakan
antar anggota
h. Paralon Bocor
1)Teknis : - masing-masing anak akan diberi ½ paralon,
dan sebuah kelereng.
-
kemudian masing-masing anak berdiri sambil memegang paralon yang ada dan kami harus bisa membawa
kelereng itu kembali ke start dan finish,
-
anak yang pertama sudah selesai mengantar kelerang tersebut ke anak yang ke 2
-maka
anak yang pertama akan melanjutkan barisan terakhir dengan dia membuat pola
seperti yang lain sampai seterusnya dan sampai di garis finish. Namun jika kita
menjatuhkan kelereng tersebut kita harus mengulangi ke start dan lakukan yang
seperti tadi.
3. MATERI
a. Teori
Ø
Bioindikator
adalah suatu populasi tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme (yaitu organisme
yang sangat kecil) yang dapat memberikan perubahan karena pengaruh kondisi
lingkungan (Pearson,
1994)
Ø
Bahwa badan
air yang tercemar ditandai dengan warna gelap,
berbau, menimbulkan gas, mengandung bahan organik tinggi, kadar oksigen
terlarut rendah, matinya kehidupan di dalam air umumnya ikan dan air tidak lagi
dapat dipergunakan sebagai bahan baku air minum (Djajadiningrat, 1992)
Ø Hewan berinteraksi dengan lingkungannya agar dapat
terus bertahan hidup. Mereka melakukan adaptasi dengan berbagai cara yang
ditunjukkan melalui reaksi-reaksi dalam berinteraksi antara lain berupa
perbubahan organ, sifat, atau perilaku. Reaksi tersebut tidak akan berubah atau
akan berubah secara normal apabila lingkungan sekitarnya juga dalam kondisi
normal atau masih dalam kisaran yang dapat diterima oleh suatu spesies.
Sebaliknya, reaksi pada spesies itu akan berubah secara tidak normal atau
bahkan menyebabkan kematian apabila perubahan yang terjadi pada lingkungan
telah melebihi batas kemampuan (Riefani, tanpa tahun).
b.
Praktek/Kegiatan
1) Alat dan bahan
Ø
Ph Tester
Fungsi : Untuk mengetahui tingkat keasaman air
Hasil :
Sungai Maron bersifat basa karena,Ph tester sesuai atau menunjukan no.8 sesuai
pada tabel
Ø
Thermometer
Fungsi : - Mengukur Suhu udara pada Lingkungan
- Mengukur Suhu air Dunagi Maron
Hasil : Udara : 23°
Air :
20°
Ø Hewan Biota Kecil : Dapat menjadi alat ukur alami apakah
sungai
tersebut tercemar
atau bersih
Ø Sungai : Sebagai tempat untuk melakukan percobaan
Ø
Alat
Tulis : Digunakan untuk
mencatat hasil pengamatan
2) Cara
Kerja
Ø
PH
Tester
Cara Penggunaan : Dicelupkan
ke air yang mengalir selama kurang lebih sekitar 1 menit lalu diamati dan disamakan
dengan warna pada tabelnya
Tabel 2.2 Pengaruh pH
terhadap BioIndikator
|
Nilai pH
|
Pengaruh Umun
|
6,0 – 6,5
|
Keanekaragaman plankton dan
betos sedikit menurun.
Kelimpahan total, biomassa, dan
produktivitas tidak mengalami perubahan.
|
5,5 -6,0
|
Penurunan nilai keanekaragaman
plankton dan betos semakin tampak.
Kelimpahan total biomassa dan
produktivitas masih belum mengalami perubahan yang berarti.
Algae hijau berfilamen mulai
tampak pada zona litoral.
|
5,0-5,5
|
Penurunan keaneragaman dan
komposisi jenis plankton, perifilton, dan betos semaki besar.
Terjadi penurunan kelimpahan
total dan biomassa zooplankton dan betos.
Algae hijau berfilamen semakin
banyak.
Proses nitrifikasi terhambat.
|
4,5 – 5,0
|
Penurunan keanekaragaman dan
komposisi jenis plankton, perifilton dan betos semakin besar.
Penurunan kelimpahan total dan
biomassa zooplankton dan betos.
Algae hijau berfilamen semakin
banyak.
Proses nitrifikasi terhambat.
|
Ø
Termometer
Cara Pengunaan : Udara :
Termometer dibiarkan mengantung
dan terkena dinginya udara
Air : Termometer dicelupkan ke
dalam aliran air sungai
3) Hasil Pengamatan
Nama
Kelompok : FOREST
Hari/Taggal : Kamis, 26-Juni-2014
Lokasi
Pengamatan : PPLH Seloliman
Waktu
Pengamatan : Sore
I.
LOKASI PENGAMATAN
Tabel 2.3 Lokasi Pengamatan
|
1
|
Keadaan
secara umum (bentuk areal)
|
Memanjang
|
2
|
Keadaan
tumbuhan di sekitar sungai (pinggir)
|
Rimbun
|
3
|
Masukkan
air dari luar
|
Tidak
ada
|
4
|
Sinar
matahari
|
Cukup
banyak
|
5
|
Suhu
udara
|
23°
|
II.
DATA FISIK AIR
Tabel
2.4 Data Fisik Air
|
1
|
Warna
|
Jernih
|
5
|
Kecepatan
air
|
-
|
2
|
Bau
|
Tidak
berbau
|
6
|
Kedalaman
air
|
5cm
|
3
|
Rasa
|
Tidak
berasa
|
7
|
Dasar
Sungai
|
Berkerikil
|
4
|
Suhu
air
|
20°
|
8
|
Kekeruhan
|
Tidak
keruh
|
III.
BIOTA AIR
Tabel 2.5 Biota Air
|
NO
|
Nama
Hewan
|
Jumlah
|
Nilai
|
1
|
Siput
Berpintu
|
100
|
6
|
2
|
Kepiting
sungai
|
1
|
3
|
3
|
Larva
Lalat
|
1
|
5
|
4
|
Nimfa
lalat sehari
|
3
|
4
|
5
|
Anggang-anggang
|
50
|
5
|
4)
Kesimpulan
·
biota
seperti Siput Berpintu, Kepiting Sungai, Larva lalat, Nimfa Lalat sehari, dan
Anggang-Anggang menunjukkan bahwa sungai tersebut belum tercemar oleh limbah
apapun.
APLIKASI DAN TINDAK LANJUT
1.
PENGAMATAN BIOTA AIR
a. Teori
Ø
Bioindikator
adalah suatu populasi tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme (yaitu organisme
yang sangat kecil) yang dapat memberikan perubahan karena pengaruh kondisi
lingkungan (Pearson,
1994)
Ø
Bahwa badan
air yang tercemar ditandai dengan warna gelap,
berbau, menimbulkan gas, mengandung bahan organik tinggi, kadar oksigen
terlarut rendah, matinya kehidupan di dalam air umumnya ikan dan air tidak lagi
dapat dipergunakan sebagai bahan baku air minum (Djajadiningrat, 1992)
Ø Hewan berinteraksi dengan lingkungannya agar dapat
terus bertahan hidup. Mereka melakukan adaptasi dengan berbagai cara yang
ditunjukkan melalui reaksi-reaksi dalam berinteraksi antara lain berupa
perbubahan organ, sifat, atau perilaku. Reaksi tersebut tidak akan berubah atau
akan berubah secara normal apabila lingkungan sekitarnya juga dalam kondisi
normal atau masih dalam kisaran yang dapat diterima oleh suatu spesies.
Sebaliknya, reaksi pada spesies itu akan berubah secara tidak normal atau
bahkan menyebabkan kematian apabila perubahan yang terjadi pada lingkungan
telah melebihi batas kemampuan (Riefani, tanpa tahun).
b. Praktek/Kegiatan
1)
Alat dan bahan
Ø
Ph Tester
Fungsi : Untuk mengetahui tingkat keasaman air
Hasil :
Sungai Maron bersifat basa karena,Ph tester sesuai atau menunjukan no.8 sesuai
pada tabel
Ø
Thermometer
Fungsi : - Mengukur Suhu udara pada Lingkungan
- Mengukur Suhu air Dunagi Maron
Hasil : Udara : 23°
Air :
20°
Ø Hewan Biota Kecil : Dapat menjadi alat ukur alami apakah
sungai
tersebut
tercemar atau bersih
Ø Sungai : Sebagai tempat untuk melakukan percobaan
Ø
Alat
Tulis : Digunakan untuk
mencatat hasil pengamatan
2) Cara Kerja
Ø
PH
Tester
Cara Penggunaan : Dicelupkan
ke air yang mengalir selama kurang lebih sekitar 1 menit lalu diamati dan
disamakan dengan warna pada tabelnya
|
Nilai pH
|
Pengaruh Umun
|
6,0 – 6,5
|
Keanekaragaman plankton dan
betos sedikit menurun.
Kelimpahan total, biomassa, dan
produktivitas tidak mengalami perubahan.
|
5,5 -6,0
|
Penurunan nilai keanekaragaman
plankton dan betos semakin tampak.
Kelimpahan total biomassa dan
produktivitas masih belum mengalami perubahan yang berarti.
Algae hijau berfilamen mulai
tampak pada zona litoral.
|
5,0-5,5
|
Penurunan keaneragaman dan
komposisi jenis plankton, perifilton, dan betos semaki besar.
Terjadi penurunan kelimpahan
total dan biomassa zooplankton dan betos.
Algae hijau berfilamen semakin
banyak.
Proses nitrifikasi terhambat.
|
4,5 – 5,0
|
Penurunan keanekaragaman dan
komposisi jenis plankton, perifilton dan betos semakin besar.
Penurunan kelimpahan total dan
biomassa zooplankton dan betos.
Algae hijau berfilamen semakin
banyak.
Proses
nitrifikasi terhambat.
|
Ø
Termometer
Cara Pengunaan : Udara :
Termometer dibiarkan mengantung
dan terkena dinginya udara
Air : Termometer
dicelupkan ke dalam aliran air sungai
c. Hasil Pengamatan
Nama Kelompok
: - Nikken Kartika Dewi
- Siti Khanifah
Hari/Taggal :
Minggu,7 September 2014
Lokasi Pengamatan : Sungai kecil di desa Ngadiluhur Kec.balen
Waktu Pengamatan : Pagi hari
I.
LOKASI PENGAMATAN
|
1
|
Keadaan
secara umum (bentuk areal)
|
Memanjang
|
2
|
Keadaan
tumbuhan di sekitar sungai (pinggir)
|
Rimbun
|
3
|
Masukkan
air dari luar
|
Tidak ada
|
4
|
Sinar
matahari
|
Cukup
banyak
|
5
|
Suhu udara
|
30°
|
II.
DATA FISIK AIR
|
1
|
Warna
|
Jernih
|
5
|
Kecepatan
air
|
-
|
2
|
Bau
|
Tidak
berbau
|
6
|
Kedalaman
air
|
12 cm
|
3
|
Rasa
|
Tidak
berasa
|
7
|
Dasar
Sungai
|
Berkerikil
dan berpasir
|
4
|
Suhu air
|
25°
|
8
|
Kekeruhan
|
Tidak
keruh
|
I.
BIOTA AIR
|
NO
|
Nama Hewan
|
Jumlah
|
Nilai
|
1
|
Siput
Berpintu
|
35
|
3
|
2
|
Kepiting
sungai
|
12
|
6
|
3
|
Larva
Lalat
|
3
|
5
|
2. KESIMPULAN
·
biota
seperti Siput Berpintu, Kepiting Sungai, Larva lalat menunjukkan bahwa sungai tersebut belum
tercemar oleh limbah apapun.
·
Keadaan
sungai yang rimbun dan teduh sesuai dan tepat untuk tinggalnya biota seperti Siput
Berpintu, Kepiting Sungai, Larva lalat
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
a.
Hewan
berinteraksi dengan lingkungannya agar dapat terus bertahan hidup dan
beradaptasi melalui reaksi-reaksi dalam berinteraksi antara lain berupa
perbubahan organ, sifat, atau perilaku.
b.
Kebanyakan
hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban
tertentu, dan sebagainya.
c.
Biota
seperti Siput Berpintu, Kepiting Sungai, Larva lalat, Nimfa Lalat sehari, dan
Anggang-Anggang menunjukkan bahwa sungai tersebut belum tercemar oleh limbah
apapun.
d.
Biota
seperti Siput Berpintu, Kepiting Sungai, Larva lalat menunjukkan bahwa sungai tersebut belum
tercemar oleh limbah apapun.
e.
Keadaan
sungai yang rimbun dan teduh sesuai dan tepat untuk tinggalnya biota seperti
Siput Berpintu, Kepiting Sungai, Larva lalat
2.
SARAN
a.
PPLH
Seloliman
Sebaiknya
untuk pengurus PPLH SELOLIMAN lebih banyak menyediakan alat untuk mengamati
Biota Air,karena apabila alatnya lebih lengkap,maka siswa dapat lebih mudah
melakukan pengamatan
b.
Sungai
kecil di desa Ngadiluhur
Sungai
kecil di desa Ngadiluhur keadaan sekitarnya sudah baik seperti tidak adanya
sampah yang menumpuk,airnya jernih tapi sebaiknya warga lebih meningkatkan lagi
sikap kebersihan tersebut ,dan lebih menjaga keadaan alamnya dan tidak
menebangi pohon-pohon di sekitarnya agar
tampak lebih rindang dan dapat mendinginkan suhu.
DAFTAR
PUSTAKA
Arimoro,
F.O. & R.B. Ikomi. Ecological integrity
of upper Warri River, Niger Delta using aquatic insects as bioindicators. Ecological Indicators.
Doi:10.1016/j,ecolind.2008.06.006
Bongers, T.
& M. Bongers. 1998. Functional Diversity of Nematodes. Applied Soil Ecology.
10: 239-251.
Luoma, S.N. & J.L. Carter. 1991. Effect of trace
metal on aquatic benthos, in M.C. Newman and A.W. McIntosh (Eds). Metal Ecotoxicology: Concept and Aplications. Lewish Publisher. Chelsea.
Michigan. 261-300.
Pearson, D.L. 1994. Selecting
Indicator Taxa for the Quantitative Assessment of Biodiversity.
Philosophical Transaction of the Royal Society of London, Series B: Biological
Sciences, 345: 75-79.
Riefani, M.K. (tanpa tahun). Sumberdaya Hayati
sebagai Bioindikator. Dalam
Soendjoto, M.A. & M.K. Riefani. Merindukan
Alam Asri Lestari. Universitas Lambung Mangkurat Press. Banjarmasin.
Shiddieqy,M.I.
2010. Pikiran Rakyat: Bencana dan
Perilaku Abnormal Hewan. Kliping Humas Universitas Padjadjaran. Bandung.
Sudarso, Y.
2009. Potensi Larva Trichoptera sebagai Bioindikator Akuatik. Oseonologi dan Limnologi di Indonesia. Pusat
Penelitian Limnologi-LIPI.
Suin, N.M. 1989. Ekologi Hewan Tanah.
Bumi Aksara. Jakarta.
Wiyono, M. & Sutrisno. 2009. (Editor). Pendidikan Lingkungan Hidup. Jilid 5. PPLH Lembaga Penelitian UM. Malang.
Yeates, G.W. 2003. Nematodes as Soil Indicators:
Functional and Biodiversity Aspects. Biology and Fertility of Soils. 37:
199-210.
LAMPIRAN
Mencari
Biota Air
|
Pengukuran
Suhu Udar
|
Biota
Air
|
Keadaan
Sungai
|
Permainan
Estafet Holahop
|
Pengamatan
Biota Air
|
0 komentar:
Post a Comment