MAKALAH
REPRODUKSI Dan PENCERNAAN
Pada Burung Dara
Disusun untuk
Melengkapi Tugas Biologi
Tahun Ajaran 2015/2016
Oleh :
Farradiba
Taufani R (17-X6)
M Ribchan
Nadif (23-X6)
M Igzya S (24-X6)
Nikken
Kartika Dewi (26-X6)
SMAN I BOJONEGORO
BOJONEGORO
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt.
Yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan kami
menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing saya ”Yunani S.Pd” dalam mata pelajaran
Biologi.
Jika
dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada para pembaca,
penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah
dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan
makalah ini.
Mudah-mudahan
dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Bojonegoro,28 Mei 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hewan adalah makhluk hidup yang dapat bergerak dan
melakukan kegiatan hidup tetapi tidak mampu berfikir (kamus pintar biologi, Tim
perkamusan ilmiah citra wahana). Untuk melakukan kegiatan hewan juga butuh
asupan makanan, dan secara tidak langsung hewan juga mengalami proses
pencernaan makanan.
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, terjadi proses pemecahan
makanan berbeda-beda. Untuk makhluk hidup tingkat rendah, proses pemecahan
makanan terjadi di dalam sel sebaliknya pada makhluk hidup tingkat tinggi
proses pemecahan makanan terjadi di luar sel. Hal ini dimungkinkan dengan
adanya system pencernaan yang tersusun oleh saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.
Fungsi utama system pencernaan makanan adalah untuk
menyederhanakan atau memproses suatu bahan-bahan makanan yang berguna, sehingga
dapat di manfaatkan bagi tubuh. Bila di tinjau dari prosesnya maka system
pencernaan meliputi organ yang berhubungan dengan pengambilan makanan,
mekanismenya dan penyediaan zat-zat makanan serta pengeluaran sisa-sisa hasil
pencernaan keluar dari tubuh.
System pencernaan makanan dibangun oleh saluran-saluran
yang sangat muskuler, dimulai dari rongga mulut sampai ke anus, yang terdiri
dari rongga mulut, faring, osefagus, lambung, usus halus, usus kasar, dan usus
buntu yang tumbuh rudimenter.
1.2 Rumusan Masalah
1. Sebutkan
secara urut organ pencernaan mulai darimulut sampai kloaka!
2. Jelaskan apa
fungsi dari masing-masing organ tersebut!
3. Jelaskan apa
yangdimaksud dengan kloaka!
4. Apabeda
kloaka,orogenetal dan anus?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui system pencernaan pada Burung Dara ?
2. Untuk mengetahui system Reproduksi
pada Burung Dara ?
1.4 Landasan Teori
PENCERNAAN
Burung
memiliki saluran pencernaan makanan berupa mulut, kerongkongan, tembolok,
lambung kelenjar, lambung pengunyah (empedal), usus halus, usus besar dan
kloaka. Kelenjar pencernaan berupa hati dan pankreas. Seperti halnya pada
manusia, hati pada burung merpati juga menghasilkan empedu. Cairan empedu yang
dihasilkan oleh kelenjar hati tidak ditampung dalam kantong empedu, tetapi
langsung dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Sehingga pada tubuh
burung merpati tidak dijumpai kantong empedu. Pada jenis burung lain, misalnya
ayam, kita menemukan kantong empedu yang terletak pada bagian hati.Berikut ini
merupakan gambar sistem pencernaan makanan pada burung merpati.Semua jenis burung
memiliki paruh dari bahan yang keras. Paruh merupakan alat utama untuk mencari
makanan. Di dalam paruh terdapat lidah kecil dan runcing serta dilapisi zat
tanduk. Bangsa burung tidak memiliki gigi, makanan yang dipatuk kemudian
langsung dan disimpan sementara di dalam kantong tembolok (biasanya, pada
burung pemakan biji). Tembolok merupakan ujung bawah kerongkongan yang
membesar. Kerongkongan merupakan saluran yang memanjang dari mulut ke tombolok.
Bagian lambung burung terdiri dari dua bagian, yaitu lambung kelenjar dan lambung pengunyah. Lambung kelenjar merupakan lambung yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan untuk mencerna makanan secara kimiawi. Sedangkan lambung pengunyah atau disebut empedal berfungsi mencerna makanan secara mekanik. Lambung pengunyah ini berdinding tebal sehingga mampu menghancurkan makanan yang ada di dalamnya. Proses pencernaan mekanik berlangsung dengan gerakan peristaltik dinding-dinding lambung pengunyah ini.
Apabila empedal dibelah, maka bagian dinding sebelah dalam akan tampak berkerut-kerut dan cukup keras. Di dalam empedal dapat dijumpai makanan yang telah telah hancur dan sering dijumpai pula adanya pecahan kaca, pasir, dan krikil. Benda-benda tersebut memang sengaja dimasukkan di dalam empedal untuk membantu proses pencernaan mekanik sehingga makanan mudah lumat atau hancur. Oleh karena itu, bangsa burung termasuk merpati sering mamakan kerikil atau pecahan kaca.
Bagian usus dua belas jari pada burung merpati membentuk lekukan seperti huruf U. Pada bagian lekukan tersebut terdapat pankreas. Enzim yang dihasilkan pankreas dialirkan ke dalam usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan secara kimiawi melalui tiga saluran. Proses pencernaan makanan berakhir di dalam usus halus. Di dalam usus halus terjadi peristiwa penyerapan sari makanan. Sisa pencernaan makanan ditampung dalam usus besar. Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu. Burung merpati memiliki dua buah usus buntu. Di bagian akhir usus besar terdapat saluran-saluran pelepasan atau yang biasa di sebut rektum yang bermuara di kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga buah saliran, yaitu saluran kotoran, saluran kencing dan saluran kelamin. Oleh karena itu, pada bangsa burung, pembuangan urine (air kencing) dilaksanakan bersama-sama dengan pengeluaran atau pembuangan kotoran. Demikian pula pengeluaran telur pada burung betina juga melalalu saluran tersebut.
Bagian lambung burung terdiri dari dua bagian, yaitu lambung kelenjar dan lambung pengunyah. Lambung kelenjar merupakan lambung yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan untuk mencerna makanan secara kimiawi. Sedangkan lambung pengunyah atau disebut empedal berfungsi mencerna makanan secara mekanik. Lambung pengunyah ini berdinding tebal sehingga mampu menghancurkan makanan yang ada di dalamnya. Proses pencernaan mekanik berlangsung dengan gerakan peristaltik dinding-dinding lambung pengunyah ini.
Apabila empedal dibelah, maka bagian dinding sebelah dalam akan tampak berkerut-kerut dan cukup keras. Di dalam empedal dapat dijumpai makanan yang telah telah hancur dan sering dijumpai pula adanya pecahan kaca, pasir, dan krikil. Benda-benda tersebut memang sengaja dimasukkan di dalam empedal untuk membantu proses pencernaan mekanik sehingga makanan mudah lumat atau hancur. Oleh karena itu, bangsa burung termasuk merpati sering mamakan kerikil atau pecahan kaca.
Bagian usus dua belas jari pada burung merpati membentuk lekukan seperti huruf U. Pada bagian lekukan tersebut terdapat pankreas. Enzim yang dihasilkan pankreas dialirkan ke dalam usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan secara kimiawi melalui tiga saluran. Proses pencernaan makanan berakhir di dalam usus halus. Di dalam usus halus terjadi peristiwa penyerapan sari makanan. Sisa pencernaan makanan ditampung dalam usus besar. Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu. Burung merpati memiliki dua buah usus buntu. Di bagian akhir usus besar terdapat saluran-saluran pelepasan atau yang biasa di sebut rektum yang bermuara di kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga buah saliran, yaitu saluran kotoran, saluran kencing dan saluran kelamin. Oleh karena itu, pada bangsa burung, pembuangan urine (air kencing) dilaksanakan bersama-sama dengan pengeluaran atau pembuangan kotoran. Demikian pula pengeluaran telur pada burung betina juga melalalu saluran tersebut.
REPRODUKSI
Saluran
reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus
wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Duktus deferen bagian distal yang
sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere
bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang
bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan
epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada
hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal
testis, epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju
ke ductus deferens.
Ductus deferens berjumlah sepasang berfungsi sebagai saluran spermatozoa dari testis ke
penis. Pada burung muda tampak halus, sedang pada burung tua nampak
berkelok-kelok berjalan ke caudal menyilangi ureter kemudian bermuara pada
urodaeum.
Vesicula seminalis yang merupakan
gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat penampungan sementara sperma
sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada cloaka pada beberapa spesies
memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengamatan Burung Dara
Alat dan Bahan :
1.
Burung Dara
2.
Cutter
3.
Alat bedah
4.
Air
5.
Alas papan section
Cara kerja :
1.
Membedah dari depan kloaka ke arah depan
2.
Meletakkan burung di papan alas section
3.
Menggambar unggas yang telah dibelah
4.
Mencari sistem pencernaan
5.
Mencari sistem reproduksi
Hasil Pengamatan :
1.
Sistem Pencernaan
a. Rongga
mulut
Di dalam
rongga mulut makanan akan bercampur dengan saliva atau ludah. Air ludah pada
burung berguna sebagai bahan lubrikasi air.
b. Tembolok
Tembolok
merupakan saluran yang menghubungkan lambung dengan rongga mulut. Tembolok
terletak pada tenggorokan bagian akhir. Pada tembolok makanan hanya numpang
lewat saja dan tidak mengalami proses pencernaan. Tembolok juga menjadi tempat
untuk menampung dan menimbun makanan. Di sini makanan akan disimpan untuk
sementara waktu dan mengalami proses peredaman olah cairan yang disekresikan
oleh dinding tembolok.
c. Lambung
Di dalam
lambung makanan mengalami pencernaan secara enzimatis dengan bantuan getah
lambung. Lambung menghasilkan enzim pepsin, renin dan asam klorida (HCL)
d. Ampela
(Gizzart)
Di dalam
gizzart terjadi proses pelumatan makanan dengan bantuan grift. Grift membantu
pelumatan makanan menjadi partikel yang lebih kecil dengan permukaan yang luas
sehingga mudah ubtuk penetrasi enzim.
e. Usus
halus
Usus halus
pada burung tersusun atas duodenum, jejunum dan ileum. Di dalam duodenum
terjadi proses penyerapan makanan. Pencernaan makanan di dalam usus halus
dibantu oleh cairan empedu, enzim pankreas dan enzim usus. Empedu berfungsi
untuk mengelmulsikan lemak, mengaktifkan lipase dan menghidrolisis lemak.
f. Usus
besar
Didalam usus
masih terjadi proses pencernaan makanan yang belum dicerna oleh usus halus. Di
dalam usus besar terjadi pencernaan selulosa dan hemiselulosa yang belum
terhidrolisis oleh enzim.
Di dalam
kolon terjadi pencernaan mikrobiologi dengan bantuan bakteri untuk mencerna
protein.
g. Kloaka
Sisa
sari-sari makanan yang tidak diserap oleh tubuh di dorong oleh usus besar
menuju rektum selanjutnya dikeluarakan melalui kloaka.
2.
Sistem Reproduksi
a)Testis,
berbentuk oval, warna keputihan, terletak di ventral lobus renis yang paling
oranial, jumlahnya sepasang, pada masa kawin kelamin membesar dan berfungsi
sebagai penghasil sperma.
b)Saluran
reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus
wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus
deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang
disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi
membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.
Duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus
deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter.
•Epididymis,
sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal testis, berupa saluran spermatozoid.
•Ductus
defferens, juga sepasang, pada burung muda kelihatan lurus, sedang pada burung
tua tampak berkelak-kelok, berjalan ke caudal menyilang ureter, kemudian
bermuara di dalam cloaca.
•Mesorchium.
Merupakan penggantung testis, berasal dari derivat peritoneum.
Alat
kopulasi, alat kopulasi pada merpati jantan berupa kloaka. Pada waktu kopulasi,
maka kloaka kedua jenis burung saling di tempelkan kuat-kuat, sehingga sperma
yang keluar pada waktu ejakulasi langsung masuk kedalam proctodeum hewan
betina, untuk kemudian meneju ke oviduct.
JAWABAN RUMUSAN MASALAH
1. Sebutkan
secara urut organ pencernaan mulai darimulut sampai kloaka!
a. Rongga mulut
b. Tembolok
c. Lambung
d. Ampela (Gizzart)
e. Usus halus
f. Usus besar
g. Kloaka
2. Jelaskan apa
fungsi dari masing-masing organ tersebut!
3. Jelaskan apa
yangdimaksud dengan kloaka!
4. Apabeda
kloaka,orogenetal dan anus?
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Proses
pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan
kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya
merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah
bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Struktur alat pencernaan
berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat
organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan invertebrata
alat pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara fagositosis
dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki alat
pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara ekstrasel.
B. Saran
Tiada kesempurnaan di dunia
ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini tujuannya
hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah kami susun bermanfaat
bagi kita semua, Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Watson, Roger. Anatomi dan
Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002
Almatsier, sunita. Prinsip
Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001
Simbolon, Hubu. Biologi,
Jakarta : Erlangga, 1992
Irianto, Kus., Struktur dan
Fungsi Tubuh Manusia Bandung : Yrama Widya, 2005.
Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta:
Bina Rupa Aksara, 2002.